Senin, 25 November 2024

Singgung Anies, Ketua Baznas Jateng Bela Ganjar: Pembunuhan Karakter

Ikuti Riaunews.com di Google Berita
 
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo memberikan bantuan dari Baznas kepada kader PDIP. (Foto: Twitter)

Semarang (Riaunews.com) – Ketua Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Jawa Tengah (Jateng) Ahmad Darodji menyebut kegaduhan mengenai bantuan yang disalurkan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo kepada sejumlah kader PDIP adalah sebuah upaya pembunuhan karakter.

Banyak pihak yang mengkritik bantuan renovasi rumah dari Baznas yang diserahkan Ganjar kepada sejumlah kader PDIP di Semarang. Ganjar juga diketahui sebagai kader PDIP.

Darodji menilai kegaduhan itu dibuat orang-orang yang tidak senang dengan Ganjar, sehingga berupaya membunuh karakter Ganjar yang kini tengah naik daun.

“Yang ngasih saya enggak ribut, kalau Pak Ganjar ribut, ya karena framing itu. Kalau bahasa politik namanya pembunuhan karakter. Jadi kan Pak Ganjar moncer, caranya menjatuhkan itu dicari macam-macam,” ujar Darodji, kepada detikJateng, Sabtu (31/12/2022) sore.

Menurutnya, kegaduhan itu wajar terjadi lantaran Ganjar merupakan politikus papan atas. Ia lantas menyinggung eks Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan yang juga mengalami hal serupa dengan Ganjar.

“Siapa pun, termasuk Anies juga iya kan? Baca enggak itu tentang Anies itu, itu kan juga dijelek-jelekkan gitu,” kata Darodji.

Darodji mengklaim pemberian bantuan itu sudah sesuai prosedur yakni berawal dari instansi yang meminta bantuan kepada Baznas dan sudah diverifikasi kepada dinas terkait.

Baznas dalam menyalurkan bantuan, kata dia, tak memandang identitas dari penerima bantuan, termasuk keanggotaannya dalam partai politik. Ia menyebut Baznas menyalurkan bantuan bagi masyarakat yang membutuhkan, tanpa melihat identitas yang melekat pada warga yang dinilai membutuhkan tersebut.

“Itu tidak melihat partainya apa, nanti bisa tanya ke Baznas. Bantuan kita, kalau kita mau nyeleksi partai, ya habis waktu kita. Pokoknya kita itu yang miskin,” ujar Darodji.

“Yang sudah kita bantu itu sudah puluhan ribu, mungkin 25 ribu itu sudah ada yang kita bantu (perbaikan rumah), nggak pernah kita mikirin partai itu,” imbuhnya.

Kegaduhan muncul usai Ganjar membagikan momen saat menyerahkan bantuan secara simbolis kepada kader PDIP di akun media sosialnya. Dalam unggahan itu Ganjar menyebut bantuan diberikan dalam rangka menyambut HUT PDIP ke-50.

Namun seiring kontroversi yang terjadi, unggahan yang dibuat pada 30 Desember 2022 itu sudah tidak ada di akun Ganjar.

Dalam tangkapan layar yang sudah viral, pada postingan itu terlihat Ganjar menyerahkan bantuan secara simbolis dengan papan bertuliskan nominal bantuan Rp 20 juta. Dalam papan itu tertulis bantuan berasal dari Baznas.

Usai bantuan itu berpolemik, Ganjar menyebut bantuan dana renovasi rumah Rp20 juta kepada beberapa orang kader PDIP di Jateng dicabut. Ganjar menyadari bahwa ada banyak pihak yang tidak setuju dengan keterlibatan Baznas.

Status bantuan itu, kata dia, masih belum dicairkan hingga saat ini. Dana itu kemudian akan dialihkan untuk membantu warga yang lain.

Sementara itu, Ganjar mengaku dirinya baru mengetahui apabila Baznas turut hadir di lokasi bantuan dan mereka berniat membantu dengan nominal Rp20 juta.

Menurutnya, nominal tersebut pun kurang sebab bakal digunakan untuk pembangunan. Oleh karena itu, Ganjar mengaku bakal menutup kekurangan tersebut dengan memberikan bantuan tambahan.

“Saya estimasi pasti kurang karena untuk pembangunan sampai jadi butuh sekitar Rp50 juta. Nah sisanya nanti saya yang menyelesaikan,” kata dia.

Sebelum menyalurkan bantuan, imbuh dia, dana pemberian bantuan tersebut dinyatakan tidak menyalahi aturan serta ketentuan yang berlaku.

Ganjar mengatakan bahwa selama ini Pemprov Jateng sudah bekerja sama dengan Baznas dalam program pengentasan kemiskinan. Selain itu, Pemprov Jateng juga ikut menghimpun zakat ASN untuk disalurkan ke Baznas.***

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *