Oleh Oki Ummu Kinan – penggiat literasi Kabupaten Siak, Riau
Miris, dilaporkan oleh Antara Riau, ditemukan tak bernyawa siswi SMP, Sabtu (2/9) sekitar pukul 21.20 wib yang masih memakai seragam olahraga sekolah, bersimbah darah di Jalan Lintas Duri-Pekanbaru Kelurahan Balai Raja, Kecamatan Pinggir Kabupaten Bengkalis. Sadisnya, pelaku sempat menyetubuhi korban sebelum akhirnya LS (14) tewas.
Pelaku adalah kakak kelas korban dan sudah ditetapkan sebagai tersangka. Telah diamankan barang bukti kayu sepanjang 2 meter yang digunakan untuk memukul korban hingga tewas.
Kapolres Bengkalis AKBP Setyo Bimo Anggoro, pada Senin mengungkapkan bahwa pelaku melakukan tindakan tersebut dilatar belakangi karena, korban menolak untuk diajak berbuat pencabulan, karena takut dilaporkan ke orang tua korban. Tersangka APS spontan memukul dan menyerang ke korban menggunakan kayu ke leher dan kepala, setelah tidak berdaya tersangka memperkosanya.
Ada Apa Dengan Generasi Hari ini
Kasus pemerkosaan dan pembunuhan yang dilakukan remaja makin hari makin marak terjadi. Seolah para remaja bersumbu pendek dalam bertindak dan mengambil keputusan. Tanpa berpikir panjang akan kelangsungan hidup di masa yang akan datang.
Sulitnya mengontrol nafsu dan emosi, berdampak saling menyakiti atau bahkan berujung mati. Naluri suka pada lawan jenis harusnya mampu dialihkan, bukan malah sebaliknya karena cinta tak bersambut akhrinya harus dibayar mahal dengan hukuman dibalik jeruji.
Konten pornografi yang mudah di akses, juga menjadi penyebab teracuninya pikiran generasi untuk melakukan perbuatan yang ditonton. Harusnya akses media, konten-konten, tayangan berbau pornografi dapat ditutup oleh negara. Tujuannya untuk menyelamatkan masa depan generasi.
Sedih, kondisi generasi hari ini sedang tidak baik-baik saja. Harusnya berpikir panjang demi masa depan, karena dari generasi mudalah lahirnya pemimpin peradaban.
Jika kondisi generasi hari ini tidak mendapatkan perhatian serius dari semua kalangan termasuk negara, maka bisa dipastikan akan dipimpin oleh pemimpin yang salah arah tujuan.
Solusi Terbaik ada Dengan Islam
Peliknya hidup di sistem hari ini, menjadi bukti bahwa masalah-masalah dan solusi-solusi yang ada belum mampu menyelesaikan hingga ke akarnya. Kerusakan dan kebobrokan menyasar ke semua lini, baik ekonomi, pendidikan kesehatan dan sosial.
Kapitalis-sekuleris yang memisahkan agama dari kehidupan, membuat manusia bertindak berdasar kemauan hawa nafsu asal mendapat kebahagiaan. Kebahagiaan semu sebatas dunia yang fana.
Terbukti, pengaturan hubungan sosial di tengah-tengah masyarakat berjalan atas aturan kebebasan individualis. Kebebasan sebebas-bebasnya, lagi-lagi untuk meraih kebahagiaan semu. Sayangnya serangan budaya pergaulan ala barat menjadi rujukan generasi hari ini.
Lagi-lagi orang tua dan masyarakat tetap harus memiliki kepedulian terhadap generasi. Peer besar bagi orang tua dan pendidik untuk mendidik generasi yang berkarakter, berakhlak, beriman-bertakwa dan ini lahir hanya dengan Islam.
Dalam Islam negara juga memiliki peran yang sangat penting, dalam mengatasi masalah yang ada di tengah-tengah umat. Apalagi berkaitan dengan generasi. Harus bertindak tegas untuk menolak semua yang dapat merusak akhlak dan masa depan generasi. Apapun itu, baik ide ataupun budaya yang cacat lagi rusak wajib ditolak.
Seyogyanya, jika dahulu Islam pernah berada di masa kegemilangannya sepanjang zaman, bahkan telah memberikan sumbangsih melahirkan generasi-generasi unggul, para cendikiawan, ilmuan dan imam sholeh. Juga, pendidikan di Peradaban Islam bahkan menjadi rujukan bagi dunia-dunia barat. Harusnya jika Islam terbukti mampu melahirkan generasi terbaik, kenapa hari umat enggan untuk kembali pada masa kejayaan seperti dahulu.
Wallahu’alam bishawab