Jakarta (Riaunews.com) – Keterlibatan lingkar istana dalam mensetting munculnya usulan penundaan Pemilu 2024 mulai kental terasa.
Sebuah pemberitaan berjudul “Tangan Pemerintah di Balik Desain Tunda Pemilu 2024” menggambarkan adanya dugaan usulan penundaan pemilu dari Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan muncul usai mendapat arahan dari seorang menteri koordinator di Kabinet Indonesia Maju.
Di mana pada 13 Februari lalu, Zulhas mengumpulkan 4 pejabat teras PAN dan menceritakan pertemuannya dengan Menko Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan.
Diberitakan bahwa dalam pertemuan itu Zulhas mengaku diundang Luhut khusus membicarakan usulan penundaan pemilu dan pilpres 2024. PAN diminta untuk mendukung dan menyampaikan ke publik dalam Rapat Koordinasi Nasional Pemenangan Pemilu yang digelar 15 Februari lalu. Alasannya, karena Presiden Jokowi diklaim sudah setuju.
“Ha..ha.. ternyata si Abang biangnya (usulan pemilu ditunda),” ujar tokoh senior DR. Rizal Ramli mengomentari artikel tersebut lewat Twitter pribadinya, Rabu (2/3).
Kepada Menko Luhut, Rizal Ramli mengingatkan bahwa teknik semacam ini sudah usang. Sementara tujuan dari penggunaan teknik “mencocok hidung kerbau” tersebut hanya akan merusak tatanan demokrasi Indonesia.
“Bang Luhut, teknik ‘cari orang bermasalah sehingga bisa jadi kerbau yang diikat hidungnya”, sudah kuno, merusak demokrasi, melawan konstitusi dan amanah demokrasi,” tegas Menko Perekonomian era Presiden Gus Dur itu.
Rizal Ramli yang pernah sama-sama duduk di kabinet Gus Dur dengan Luhut Pandjaitan meminta agar cara semacam ini dihentikan. Dia meminta Luhut mengingat dan melaksanakan dengan benar ajaran Gus Dur.
“Sudahlah, inget Gus Dur ajarkan keadilan dan demokrasi,” tutupnya. ***