Minggu, 28 April 2024

Panitia Heran UGM Larang Anies Baswedan Isi Kuliah Umum, Padahal Sehari Sebelumnya Ganjar Pranowo Hadiri Pengukuhan Guru Besar

Ikuti Riaunews.com di Google Berita
 
Calon presiden Koalisi Perubahan, Anies Baswedan. (Foto: Detik)

Yogyakarta (Riaunews.com) – Calon presiden Anies Baswedan gagal menghadiri stadium generale atau kuliah umum yang digelar di Auditorium Magister Manajemen (MM) Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta, Jumat (17/11/2023).

Acara bertajuk Finding The Justice Governance Path for the Development of Indonesia: Jakarta Kota Kolaborasi as a Pioneer of Sharing City in Indonesia itu diiinisiasi forum Indonesia Future Bersama Indonesia.

Anies sedianya dijadwalkan menjadi pembicara bersama sejumlah narasumber lain, seperti Lars Bo Larsen (Duta Besar Denmark), Lambert Grijne (Duta Besar Belanda), Sulfikar Amir (NTU Singapore), Elisa Sutanudjaja (RUJAK URBAN Studies) dan Tri Mulyani Sunarharum (Pakar Urban Planning UGM).

Namun pantauan Tempo, hingga pukul 14.00 lewat, Anies tak kunjung tampak hadir dalam forum itu.

“Di tengah kami sedang konfirmasi beliau (Anies) untuk datang acara ini, muncul rekomendasi dari pengelola di MM UGM ini yang tidak menyarankan kehadiran tokoh (Anies) ini,” kata Ketua Panitia Acara Muhammad Khalid ditemui di lokasi.

Tak adanya rekomendasi pengelola MM UGM yang disebut meneruskan dari pimpinan kampus itu, kata Khalid, karena sosok Anies dianggap melekat dengan unsur-unsur politis di fase-fase menjelang Pemilu 2024.

“Meskipun kami sudah menjelaskan sejak awal bahwa acara ini pure mimbar akademik, tidak ada endorse politik, kampanye politik, mobilisasi massa maupun atribun politik,” kata Khalid yang juga mantan Ketua Badan Eksekutif Keluarga Mahasiswa UGM itu.

Khalid membeberkan status auditorium MM UGM yang dibawahi Fakultas Ekonomi UGM dalam acara itu memang hanyalah sewa tempat saja. Pihak panitia pun menyadari karena berada di lingkungan kampus maka sejak awal semua atribut politik tidak diperkenankan.

Namun dengan munculnya rekomendasi tidak diizinkannya Anies Baswedan hadir membuat panitia pun bertanya-tanya.

“Sehari sebelumnya (16 November) bukankah Ganjar Pranowo juga bisa hadir dalam acara pengukuhan guru besar UGM, kenapa ini tidak diijinkan?” kata Khalid.

Tak berhenti sampai di situ. Hal yang lebih membuat panitia tak habis pikir, dalam pesan melalui aplikasi percakapan yang ditunjukkan pada awak media, jika acara itu tetap menghadirkan Anies, maka terancam ditertibkan. “Bahasa sederhananya kalau Anies tetap hadir, acara akan dibubarkan,” kata Khalid.

Khalid menuturkan acara itu digelar dengan melibatkan sebagian besar kalangan mahasiswa. Dengan tujuan para mahasiswa mendapat gambaran bagaimana perumusan sebuah kebijakan publik agar bisa berperspektif keadilan sosial. Satu lingkup yang diambil adalah kasus perkotaan.

“Tokoh-tokoh di sini kami hadirkan agar mahasiswa juga bisa diskusi sambil berinteraksi langsung, tapi ternyata itu kebebasan itu dibatasi, ini perlu menjadi perhatian,” kata Khalid. “Harapan kami, dalam masa masa tahun politik seperti ini, diskusi akademik di lingkungan kampus tak diberangus, agar masyarakat bisa mendapat gambaran gagasan para tokoh, bukan hanya politik hore-hore.”***

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *